" Kami Siap Membantu Putra/Putri Meraih Prestasi Belajar. Ikthtiar Mencetak Generasi Bangsa yang Cerdas dan Santun "

Kamis, 22 Februari 2024

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
MODUL 3.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9



KESIMPULAN DAN REFLEKSI

Modul 1.1. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional
Menurut Ki Hajar Dewantara, murid bukanlah kertas kosong, tetapi murid sudah membawa kekuatan dan potensi dirinya. Guru menuntun laku murid agar bisa berkembang sesuai bakat dan minat yang dimiliki. Murid memiliki kodrat alam dan zaman sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid.


Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Guru memiliki nilai dan peran untuk mengembangkan murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Guru memberikan pembelajaran yang berpihak kepada murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Guru meningkatkan semua nilai dan peran guru penggerak dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran, sebagai penggerak pendidikan.

Modul 1.3. Visi Guru Penggerak
Guru memiliki visi sebagai puncak tujuan yang hendak dicapai dalam mewujudkan murid sesuai tujuan pendidikan nasional. Guru menciptakan prakarsa perubahan berdasarkan potensi atau kekuatan yang dimiliki melalui tahapan BAGJA, guru mewujudkan visi melalui misi yang telah disusun. Visi tersebut digunakan guru sebagai tolak ukur tujuan pembelajaran yang diimpikan guru.

Modul 1.4. Budaya Positif
Guru mencapai visi melalui pembiasaan budaya positif yang diterapkan di kelas atau sekolah. Penerapan disiplin positif dan nilai kebajikan universal bisa tercermin dalam keyakinan kelas. guru memperhatikan kebutuhan dasar murid serta menerapkan restitusi kepada murid.

Modul 2.1. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Murid memiliki kebutuhan belajarnya masing-masing. Sehingga guru perlu melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid agar bisa menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai bakat, minat, dan kebutuhan belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi bisa berupa diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

Modul 2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
Dalam rangka mendukung proses belajar mengajar, guru meningkatkan kompetensi sosial emosional dirinya dan murid. Pembelajaran sosial emosional bisa terintegrasi dalam pembelajaran berdiferensiasi. Misalnya teknik STOP atau mendengarkan intrumen lagu santai atau melihat video pemandangan alam yang asri, sejuk, dan indah diharapkan dapat mengembalikan kesadaran penuh murid untuk siap belajar.

Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik
Guru sebagai manajer pembelajaran perlu berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga diperlukan supervisi akademik oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah. Coaching digunakan sebagai bentuk kedekatan guru dengan murid atau sesama rekan sejawat. Sebagai coach bisa memberikan pertanyaan menggali agar coachee bisa menemukan solusi dari permasalahnnya sendiri.

Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Universal sebagai Pemimpin
Dalam mengambil keputusan, kita harus berpegang teguh pada 3 dasar, 3 prinsip, 4 paradigma, dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Semua keputusan yang akan diambil mengutamakan berpihak pada murid, bertanggungjawab, dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal.

Setelah di modul sebelumnya saya belajar praktik coaching, di modul 3.1 saya banyak belajar tentang cara pengambilan keputusan yang baik, solutif, dan tidak merugikan siapapun. Memang dalam kejadian sehari-hari di sekolah pasti kita banyak menjumpai kasus yang harus segera diselesaikan agar tidak berdampak semakin buruk.